Waktu itu, Saya dan teman teman satu kelas (X-8) pergi ke Kaliurang. Tujuan utama di Kaliurang adalah ke Ullen Sentalu. Sesampainya disana, kami didahului oleh rombongan traveller entah darimana dengan empat(4) bus. Lalu, kami menuju loket tiket untuk bertanya. Hasil dari perdebatan dengan mbak-mbak tiketnya, kami harus menunggu sekitar 30 menit dikarenakan Ullen Sentalu penuh dengan rombongan traveller tadi. Kami memutuskan untuk menunggu.
Teman berjenis kelamin wanita kelas kami lapar, mereka pergi mencari makan. Saya dan teman berjenis kelamin laki-laki tidak ikut. Akhirnya, kami yang berbeda jenis kelamin berpisah. Kami yang berjenis kelamin laki-laki, merasa jenuh. Akhirnya, kami memutuskan untuk menjelajahi sekitar Ullen Sentalu. Kami melihat jalan yang mencurigakan. Jalannya tidak beraspal, hanya rerumputan yang sering terinjak sehingga terbentuk jalan. Kami memberanikan diri mengikuti jejak tersebut. Saya sebagai leader dan yang lainnya mengikuti. Jalannya naik tetapi tidak curam dengan hawa yang sejuk bebas polusi udara. Setelah bersusah payah mendaki, kami menemukan sebuah persimpangan, terdapat dua arah. Kami memilih arah ke kiri yang jalannya turun yang bisa dibilang curam. Jalannya tidak rerumputan lagi, namun kerikil-kerikil berukuran kecil dan sedang, bila tidak hati-hati dapat dibuatnya terpeleset. Susana sekitar sunyi, sebelah kanan kami adalah tebing yang curam dan sebelah kiri kami jurang yang curam. Kami harus hati-hati. Kira kira, kami berjalan 10 menit, kami terpesona melihat lembah sungai bekas dilewati lahar merapi :-D. Kami berlarian agar cepat samapi. Agar lebih jelasnya, lihat foto-fotonya::
